Unta identik dengan hewan yang hidup di daerah gersang, kering, dan
tandus seperti gurun. Namun, sebuah bukti baru saja diungkap oleh para peneliti
bahwa binatang berbulu ini pernah hidup di wilayah Kanada Tinggi Arktika yang
bersuhu dingin.
yang direkonstruksi membentuk bagian tulang tungkai unta. (Kredit: ©Martin Lipman)
Hal ini terungkap dengan ditemukannya sisa fosil seekor unta yang
berusia 3,5 juta tahun yang ditemukan di Pulau Ellesmere yang terletak di
kawasan teritori sebelah utara Kanada, Nunavut. Unta tersebut berukuran 30
persen lebih besar dibandingkan dengan unta yang ada saat ini.
Dengan menggunakan metode sidik jari kolagen, para peneliti
menganalisa sisa fosil unta tersebut. Metode sidik jari kolagen merupakan
teknik yang mengukur jumlah protein tulang yang disebut Tipe I kolagen. Mamalia
memiliki karakteristik yang diukur dari jumlah protein tersebut, yang mana
protein ini dapat bertahan lebih lama dari banyak molekul biologis lainnya di
dalam tubuh.
Temuan ini dimuat di Jurnal Nature Communications pada (5/3) sekaligus
memperlihatkan bahwa unta yang saat ini ada berasal dari unta raksasa yang
dulunya pernah tinggal di hutan Arktika yang memiliki suhu lebih hangat
dibanding hari ini.
"Ini adalah bukti pertama bahwa unta pernah hidup di sana (Arktika).
Hal ini tentu mengejutkan karena biasanya kita mengaitkan unta dengan habitat
yang kering dan setengah gersang," kata penulis studi ini yang juga
seorang paleobiologi, Natalia Rybczynski, dari The Canadian Museum of Nature di
Ottawa.
Unta termasuk ke dalam genus Camelus, yang berasal dari Amerika Utara
selama periode Eosen sekitar 45 juta tahun yang lalu. Kemudian menyebrang ke
Eurasia melewati Bering Isthmus, yang merupakan jembatan antara Alaska dan
Rusia.
Para peneliti menemukan sekitar 30 potongan tulang yang merupakan
bagian tibia unta atau tulang kering. Lokasi penemuan fosil, peneliti
memperkirakan unta Amerika bergerak ke arah utara kurang lebih 1.200 kilometer.
Tim peneliti memperkiran bahwa fosil yang ditemukan berusia 3,5 juta
tahun silam, sebuah periode yang dikenal sebagai periode pertengahan Pliosen
hangat. Suhu global kala itu diperkirakan dua sampai tiga derajat Celcius,
lebih hangat dibandingkan saat ini. Sedangkan lokasi tempat unta ditemukan
bersuhu sekitar 18 derajat Celcius, dengan suhu rata-rata 1,4 derajat Celcius.
Sumber: Live Science