Selama beberapa dekade, para arkeolog telah
memperdebatkan asal-usul beberapa manik-manik besi kecil digali dari kuburan
kuno orang Mesir di situs yang dikenal sebagai Gerzeh cemetery. Di-tanggal-kan ke
sekitar 3300 SM, ornamen berbentuk tabung adalah artefak besi tertua di Mesir.
Bahkan, perhiasan ini jauh lebih tua dari alat-alat besi dan senjata yang mulai
diproduksi secara teratur oleh peleburan-peleburan besi di Mesir pada sekitar
abad ke-6 SM. Tapi ada kemungkinan bahwa besi untuk perhiasan tersebut tidak
bergantung pada metallurgi manusia, melainkan berasal dari meteorit.
Manik-manik besi tersebut mengandung nikel, unsur sering ditemukan dalam kadar tinggi di batuan luar angkasa.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Meteoritics
& Planetary Science mengungkapkan bahwa besi dalam setidaknya satu dari
manik-manik Gerzeh datang dari luar angkasa. Dengan menggabungkan pemindaian
mikroskop elektron dengan x-ray tomografi komputer untuk memeriksa struktur
mikro dan kimia manik-manik, sebuah tim peneliti Inggris menetapkan bahwa besi
memiliki ciri khas struktural dan microchemical dikenal sebagai pola
Widmanstatten yang unik yang dimiliki oleh meteorit besi. Alasan mengapa orang
Mesir kuno menggunakan besi extraterrestrial yang berharga ini untuk hadiah
kubur tidak diketahui, tetapi mereka mungkin percaya bahwa ia menawarkan
perlindungan sangat kuat di akhirat. Tentu saja, penelitian terkait mendorong
peneliti lain untuk menguji kembali artefak besi lain, seperti pisau kecil
besi, headrest, dan jimat yang ditemukan di makam Tutankhamen, yang meninggal
sekitar 1327 SM.
sumber : news.sciencemag.org